Latar belakang penelitian ini adalah Dalam belajar IPA siswa kelas IV terlihat kurangnya minat Siswa. Siswa cenderung diam sehingga tidak terjadi suasana belajar yang aktif. Hal ini mengakibatkan nilai sebagian besar siswa belum mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran IPA di SDN Cibogo 2 yakni 65. Dari 40 siswa, 16 orang mendapatkan nilai 65-100 atau 40% dan sisanya yaitu 24 orang siswa mendapat nilai di bawah 65 atau atau 60%. Berdasarkan permasalahan diatas maka, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode inquiri untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa Sekolah Dasar pada mata pelajaran IPA adapun secara khusus yaitu Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran, bagaimanakah pelaksanaan, dan bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA untuk materi benda dan sifatnya di kelas IV SDN 2 Cibogo dengan penerapan metode inquiri. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan pembelajaran, bagaimana pelaksanaan serta hasil belajar siswa setelah penerapan metode inquiri. Metode Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Class Room Action) dengan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mctaggart. Teknik pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan lembar observasi dan tes. Data Obervasi meliputi Kesimpulan. Tes dengan bentuk essay. Pembelajaran IPA pada materi benda dan sifatnya dengan menggunakan metode inquiri menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I rata-rata yang diperoleh 70,37, siklus II 78,5 dan pada siklus III menjadi 80,75. Pesentasi jumlah nilai siswa yang sudah mencapai KKM pada siklus I 67,5% sebanyak 27 siswa. Siklus II 87,5% Sebanyak 35 siswa dan Pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 92,5% sebanyak 3 siswa. Hal ini membuktikan bahwa penerapan metode inquiri untuk materi benda dan sifatnya di kelas IV SDN 2 Cibogo dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Hasil penelitian ini direkomendasikan kepada kepala sekolah dan guru.