Seni kaligrafi atau menulis indah huruf Arab merupakan bagian dari khazanah ilmu agama Islam yang mengalami perkembangan cukup pesat dari masa ke masa, seni kaligrafi banyak diminati oleh kaum muslimin dari berbagai penjuru dunia ,hal ini terbukti dengan bermunculannya para Imam Khattat (kaligrafer) beserta karya-karyanya dari generasi ke generasi, seperti Hasyim Muhammad Al-Khattat pengajar Tahsinul Khat pada lembaga seni di Bagdad Irak, Ma’ruf Zuraik, Hamid Al-Amidi Al-Khattat dan lain-lain. Begitu pula di Indonesia lahir para Fakar Kaligrafi yang berada di berbagai daerah seperti KH. M.Basori Alwi, KH. Rofi’i A.Karim, Sirojudin AR, Misbahul Munir Ahmad Hawi dan lain-lain. Pada umumnya para fakar kaligrafi di Indonesia muncul dari Musabaqoh Tilawah Al-Qur’an (MTQ) pada bidang Musabaqoh Khat Al-Qur’an (MKQ) yang rutin diadakan setiap tahun mulai dari tingkat Desa hingga tingkat Nasional dan sudah menjadi progran pemerintah Indonesia, bahkan berskala internasional seperti Peraduan Menulis Khat ASEAN di Brunai Darussalam dan Internastional Calligraphy Competition di Turky. Sehingga manfaat yang nampak dari MTQ tersebut banyak mencetak para Khattat atau kaligrafer yang banyak menghasilkan karya-karya seni kaligrafi yang baik dan benar menurut kaidah khat serta memiliki nilai seni yang tinggi yang tersebar di dalam dan luar negeri.
Adapun yang menjadi perhatian secara khusus bagi penulis tentang kaligrafi yang berada dilingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, berdasarkan pra penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah adanya kesalahan penulisan Kaidah Khat pada karya-karya kaligrafi tersebut, sehingga hal ini cukup membuat pikiran penulis merasa tidak nyaman dan beranggapan hal ini penting untuk diteliti. Kebanyakan karya kaligrafi Islam di UPI lebih mengutamakan nilai seninya dari pada kaidah khat yang mutlak wajib adanya, sehingga diakui penulis secara estetis karya-karya tersebut sangatlah baik, akan tetapi masih banyak kekurangan dari sisi keshahihan / kebenaran kaidah Khat , terutama banyaknya kesalahan pada bentuk Anatomi Huruf menurut tinjauan Ilmu Qowaid Al-Khat Al-‘Arobiy, contohnya pada penulisan Hilyah dan Nabrah, tehnik gubahan huruf misalnya penulisan variasi Huruf mim dan jim di awal, tengah dan akhir, serta banyaknya kesalahan pada Kaidah Imla salah satu contonya pada penulisan Hamzah dan Alif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam penulisan kaligrafi Arab yang terdapat di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah seluruh kaligrafi aran yang terdapat di lembaga-lembaga UPI Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan analisis isi, adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan cara penelitian literature / studi dokumentasi terhadap buku-buku Qowaid al-Khat al-Arabiy dan beberapa karya –karya kaligrafi di Universitas Pendidikan Indonesia, buku-buku pengajaran bahasa Arab, dan buku-buku penelitian sebagai sumber penunjang. Sedangkan alat pengumpul data berupa Chek list, kerangk, sistematika data dan hasil analisis.
Setelah peneliti melakukan penelitian terhadap kaligrafi Arab yang terdapat di lembaga-lembaga Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, peneliti mendapatkan hasil yang berupa kesalahan-kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah penulisan kaligrafi Arab. Peneliti juga mendapatkan beberapa kaligraafi yang peneliti sebut sebagai gambar yang menyerupai kaligrafi Ara, hal ini dikarenakan kaligrafi tersebut keluar dari kaidah-kaidah penulisan khat.